Type Here to Get Search Results !

Perkembangan Pesat Kota Pekanbaru Yg Mengagumkan


Oleh: Boy Paskand (Putra Figure)


Pekanbaru, Riau - Lama sudah tak menginjakan kaki di kota yg di sebut kota bertuah ini, 10 tahun lebih tak berkunjung ternyata telah banyak berubah, Angkot yg dulu banyak berkeliaran di jalan kota, sekarang tak ada lagi di temui, kecuali untuk beberapa tempat. Angkutan kota sudah banyak di gantikan bus kota metro modren (trans metro), disamping menjamurnya para ojol yg mencari pelanggan lewat aplikasi.

Terlalu banyak perubahan kota ini yg membuat saya berdecak kagum. Pesatnya pembangunan kota sudah menyulap kota ini semakin padat dan semakin megah di banding 10 tahun silam, saat terakhir saya meninggalkan kota ini.


Baca Juga:
Adaik nan ba adaikkan dalam budaya dan tradisi pariaman


Terbesitlah di benak saya untuk menceritakan kota yg pernah jadi tempat perantauan ternyaman saya masa lalu ini, kota yg bagi saya adalah kampung kedua ini setelah sumbar,, karna masa lajang saya banyak berkutat di kota ini. Tempat awal saya mencoba merantau dan bahkan jadi kota favorite saya menetap.



Benar kata-kata orang, "Jika sudah terminum air batang siak, maka pasti lambat laun akan tetap rindu menginjakan kaki di kota ini, walau sudah jauh meninggalkan kota ini", itu terbukti dengan saya hari ini, walau sudah 10 tahun meninggalkan kota ini, tampa ada di rencanakan sebelumnya, saya malahan berada lagi di sini, hanya keinginan mendadak saja, pekanbaru memang kota bertuah 😀.

Awal menginjakan kaki kembali, ada rasa rindu yg begitu dahsyat.. melihat keramaian jalan kota terbayang masa lalu saya di jalanan tersebut yg pernah di tempuhi.. karana memang awal kedatangan saya dulu kekota ini hanya modal nekat merantau tampa di bawa siapa-siapa, dan tak tahu alamat family dimana, tujuan hanya pengen cari kerja dan pengalaman, (karna waktu itu blom ada HP tuk hubungi mereka), bahkan saya baru pertama kali juga menginjakan kaki di kota ini saat itu.

Sangat sedih jika mengingat awal-awal merantau ke kota ini sekitar 20 tahun silam. Apalagi melihat jalanan yg dulu sering saya lewati berjalan kaki mencari pekerjaan dan alamat-alamat kawan-kawan sekampung 😥. 

Tapi memang pekanbaru kota yg sangat ramah pada saya, walau merantau modal nekat, karena banyaknya perantau asal pariaman di kota ini yg di temui siap bantu cari pekerjaan, saya tak lama jadi pengangguran, bahkan terbilang sangat mudah cari pekerjaan disini di banding kota-kota lain yg pernah saya kunjungi.


Baca Juga:


Saat ini kota pekanbaru membuat saya berdecak kagum, tak menyangka secepat itu pembangunan kota yg menyulapnya menjadi salah satu kota metropolitan di daratan sumatera. Lantas bagaiamana sih sejarahnya ibukota provinsi riau ini dulu?, di referensi dari berbagai sumber, saya akan tuliskan sedikit perkembangan kota favorite saya ini dari masa kemasa sesuai refernsi yg saya ambil.


Pekanbaru merupakan kota terbesar sekaligus ibu kota Provinsi Riau.
Kota ini dikenal sebagai kota perdagangan dan jasa, termasuk juga kota dengan tingkat pertumbuhan, migrasi, dan urbanisasi yang tinggi di Pulau Sumatera.

Kendati populasi penduduknya lebih sedikit dari Palembang dan Padang, pertumbuhan Kota Pekanbaru terbilang lebih besar.

Hal ini didukung oleh letaknya yang strategis, yakni berada di jalur lintas timur Pulau Sumatera, serta terhubung dengan beberapa kota penting seperti Medan, Padang, dan Jambi.

Selain itu, Kota Pekanbaru juga berada di sumpul segi tiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Singapura.

Sebelum menjadi salah satu kota besar di Sumatera, Kota Pekanbaru telah melewati sejarah yang sangat panjang.

Awalnya bernama Senapelan

Pada awalnya, nama Pekanbaru adalah Senapelan, yang dipimpin oleh seorang kepala suku yang disebut Batin.

Dulu daerahnya berupa ladang perkebunan dan kemudian berkembang menjadi perkampungan.

Pada periode selanjutnya, daerah itu berkembang menjadi sebuah dusun yang bernama Dusun Payung Sekaki, yang letaknya berada di tepi muara Sungai Siak.


Akan tetapi, orang-orang lebih mengenalnya dengan nama Senapelan, yang ketika masa kekuasaan VOC wilayahnya dijadikan tempat perhentian kapal-kapal Belanda.

Perkembangan Senapelan juga berhubungan erat dengan perkembangan Kerajaan Siak Sri Indrapura. Semenjak Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah menetap di Senapelan, kemudian didirikanlah istana di Kampung Bukit, yang berdekatan dengan perkampungan Senapelan. Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah berinisiatif membuat pekan atau pasar di Senapelan, tetapi tidak berkembang.

Pada masa pemerintahan putranya, Raja Muda Muhammad Ali, yang bergelar Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazamsyah, lokasi pasar bergeser ke tempat yang baru, yakni di sekitar Pelabuhan Pekanbaru sekarang. Maka pada 23 Juni 1784, berdasarkan musyawarah datuk-datuk empat suku (Pesisir, Lima Puluh, Tanah Datar, dan Kampar), negeri Senapelan diganti namanya menjadi Pekan Baharu, yang dalam bahasa sehari-hari lebih mudah diucapkan Pekanbaru.


Tanggal 23 Juni 1784 kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kota Pekanbaru. Sejak saat itu pula, ibu kota Siak berada di Pekanbaru, yang menjadi tempat pertemuan para pedagang dari Selat Malaka, Minangkabau, dan Petapahan.

Julukan Pekanbaru sebagai kota bertuah pernah diganti menjadi 'kota madani' oleh pemko pekanbaru sebelumnya.


Namun Penjabat Walikota Pekanbaru Muflihun menegaskan di tahun 2023 ini julukan Kota Pekanbaru kembali Kota Bertuah. Dirinya mengaku sudah banyak mendapat masukan dari tokoh masyarakat dan juga sesepuh terkait hal ini.

Sebagaimana diketahui, Walikota Pekanbaru periode sebelumnya Firdaus sempat mengubah julukan Pekanbaru menjadi Kota Madani. Saat itu memang banyak penolakan dari berbagai pihak terkait penggantian julukan tersebut sebab julukan Kota Bertuah sudah digunakan puluhan tahun.



"Terkait hal ini saya memang sudah banyak mendapatkan masukan dari berbagai tokoh masyarakat. Pak Pj, Pekanbaru mari kita kembalikan ke Bertuah. Itu kata para tokoh masyarakat. Dan menurut saya itu juga bagus," ujar Muflihun, Senin (2/1/2023) (cakaplah.com).

Ia mengatakan dari dulu sebenarnya Pekanbaru itu bertuah. Dan arti bertuah itu sangat bagus.

"Bertuah itu memiliki arti yang sangat bagus. Bertuah itu Bersih, Tertib, Usaha Bersama, Aman, Harmonis. Itu kan bagus. Belum lagi kalau kita bicara soal bertuah, kita bisa dapat tuahnya. Makanya ini wajib kita pertimbangkan kembali," Cakapnya.

Untuk itu dirinya juga meminta agar tulisan Pekanbaru Kota Madani yang berada di Jalan Sudirman dekat gerbang bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru untuk diubah dan diganti menjadi Pekanbaru Bertuah.

"Kita minta itu tulisan Pekanbaru Madani yang ada di dekat bandara agar diubah kembali menjadi Pekanbaru Bertuah," sebutnya.

Ia menegaskan untuk penggunaan madani dipersilahkan namun bukan untuk julukan. Misalnya untuk Smart City Madani. Namun untuk julukan, Pekanbaru harus kembali ke bertuah.

"Saya tegaskan arti bertuah itu sangat bagus. Ada makna Melayu disana, bertuah itu ada tuahnya. Kita berharap kita punya tuah, jadi banyak yang bisa kita ambil makna dari bertuah, jadi saya harap itu bisa diubah," ungkapnya.

"Mudah-mudahan dengan bertuah kedepan Pekanbaru bisa lebih baik," pungkasnya.



Referensi:

*HM, Zaenuddin. (2014). Asal-Usul Kota-Kota di Indonesia Tempoe Doeloe. Jakarta: CHANGE.

*Cakaplah.com

*Widya lestari ningsih di kompas.com 




Bepe Media Blogs ©️ 2020 - 2023


Promo



 


Kunjungi Juga: