Type Here to Get Search Results !

Cerita Di Sepiring Bubur Campur Pasar Sungai Sariak


Oleh: Boy Paskand

Pasar Sei sarik VII Koto - Apakah Anda pencinta Jenis Jajanan Tradisional ?, Kalau Iya berarti anda adalah salah seorang Yg mencintai Tanah kelahiran anda. kenapa bisa begitu ?, Ingat Kata-kata Bijak yg pernah diucapkan oleh salah Seorang takoh perjuangan tempo dulu: "Salah satu bukti kalau Pemuda itu mencintai negeri dan tanah kelahirannya adalah, Ia mencintai segala kebudayaan dan tradisi yg ada di tanah kelahirannya, ia akan menggali semua sejarah tentang tanah pandu ibunya, ia akan Bangga Dilahirkan di tanah kelahirannya dan Menyukai segala Racikan Dan Olahan masakan tradisional Leluhur orang tuanya, serta mencintai adat istiadat nenek moyangnya." Nah Tuuuh..!



Kalau Betul Anda Mencintai Jenis kuliner dan Jajanan Tradisional, Apakah Anda pernah mencoba 'Bubur Campur' ??. Bubur campur adalah bubur Kampiun Sumatera Barat, di sebut juga bubur komplit dalam satu piring, ada Bubur sumsum, cendol, lopis, Serabi, dan 'Kanji' ini kemudian Diaduk dengan santan murni dan Pemanis Gula merah, Walaupun merupakan campuran dari beberapa jenis bubur, tapi rasanya tetap dapat menyatu dengan sempurna. Rasa khasnya betul-betul nikmat..!!

Di Pasar-Pasar Tradisional Di sumbar, termasuk yg ada di kab. padang pariaman, Bubur campur ini sangat mudah kita temui, di jual oleh para 'amak-amak, Uni-Uni ' dan 'Etek-etek' Kita Di tengah Pasar maupun dalam los-los pasar. Kalau di Padang pariaman, Pasar yg sudah dapat 'Tuah' Adalah Bubur Campurnya 'Amak-Amak' Rang Pasar Sungai sariak VII koto. Tak heran Ketika Momen-momen para perantau pulang kampung seperti lebaran Misalnya, Tempat para penjual Bubur campur di pasar sei sarik ini terlihat padat, ramai para pengunjung yg bahkan tak kebagian tempat duduk.




Bubur Campur adalah salah satu jenis jajanan tradisional yg perlu di jaga existensinya, agar jajanan tradisional khas minangkabau ini tak lenyap. namun Eksisnya para 'Uni-uni' kita berjualan tentunya Kalau masih ada peminat jajanan tradisional ini,  Kalau peminatnya sudah tak ada ?,  Bisa di pastikan anak cucu kita takkan lagi mengenal jenis jajanan tradisional tersebut. (BP)



 


Promo



 


Kunjungi Juga: