Boy Paskand
BP Media - Dulu Di Karenakan Keterbatasan, teori kuno menyimpulkan bahwa bentuk Bumi datar. Ada yang menyebutnya berbentuk persegi, ada pula yang menyebut piringan datar.
Baca Juga:
Pandangan tersebut bertahan lama sampai pengamatan empiris mengungkap bahwa bentuk bumi sebenarnya bulat dan elipsoid.
Dilansir Britannica, Mesir dan Mesopotamia kuno menggambarkan bentuk Bumi seperti piringan di lautan dan langit melengkung di atasnya.
Sementara di Irak, sebuah papan tertanggal 1000 tahun Sebelum Masehi (SM) menyebut Bumi berbentuk piringan datar yang berada di atas sebuah silinder.
Filsuf Yunani menetapkan bahwa Bumi itu bulat sejak abad ketiga SM, tetapi baru pada abad ke-15 hal itu diterima secara umum.
Disusul kemajuan teknologi di dunia modern, manusia semakin mampu mengidentifikasi bentuk Bumi dan memastikan bentuknya bulat.
Namun, apa yang terjadi dengan mereka yang terjebak dalam teori kuno?
Di zaman modern, media sosial menjadi wadah berkembangnya tren teori konspirasi, termasuk Bumi datar.
Algoritma media sosial yang membiarkan orang melihat jenis konten yang mereka sukai muncul terus menerus mempersempit pandangan manusia.
Dari pemain bola basket terkenal musisi, rapper, pembawa acara TV, dan sejumlah selebritas ikut serta dalam gerakan Bumi datar.
Mereka membawa teori kuno kepada publik dan membuat mereka kembali mempercayainya.
Dosen Sekolah Budaya dan Komunikasi Universitas Melbourne Jennifer Beckett berpendapat, teori itu berkembang karena populisme dan ketidakpercayaan pada pandangan para ahli serta media arus utama.
Diskusi Teori Bumi DATAR di kalangan umat Islam dunia lbh pelik lagi krn memelintir ayat Al-Quran. Pdhal justru ilmuwan Islam yg pertama mengukur BULATnya Bumi.
Teori Bumi DATAR (pseudoscience), seperti ilmiah, pdhal tidak ditemukan dasarnya (Lapan) yg prnh berdiskusi langsung dgn penggiat bumi DATAR.
Lemah di argumen ilmiah membuat pendukung bumi DATAR yg muslim menambahkan ayat Al-Quran yg dinilai banyak pihak sbg pelintiran ayat. Di YouTube bertebaran video seolah-olah ajaran Islam mendukung Bumi Datar dgn mengutip ayat yg menyebutkan Bumi menghampar.
Tentu ini klaim yg berbahaya. Padahal, kalau membuka lembaran sejarah, justru para ILMUAN MUSLIM yg memastikan bumi itu BULAT pd abad 10 M. Lalu Sir Francis Darke (1577), mengelilingi bumi utk membuktikan bumi itu BULAT.
Baca Juga:
Owlcation, ilmuwan itu adalah Abu Rayhan Al-Biruni (973-1048) masa Khalifah Abbasiyah. Dia adalah ahli fisika, matematika, astronomi, sejarah, geologi, filsafat, geografi, dan ILMU ALAM lainnya.
Bagaimana Al-Biruni menentukan bumi itu BULAT, bhkn mengukur diameter bumi ?.
Inilah jeniusnya Al-Biruni. Dia cukup bermodalkan alat ukur derajat bintang yg (Astrolabe), gunung yg tinggi dgn pemandangan horizon yg rata sempurna dan yg ketiga rumus trigonometri.
Klo jari bumi sdh ketahuan, tdk sulit mengukur keliling bumi dgn rumus keliling lingkaran; hasilnya 40.075 km. Nah, pengukuran bumi di zaman modern dlm World Geodetic System (WGS-84) yg disimpan National Geospatial-Intelligence Agency di Amerika Serikat dan jadi sumber perhitungan utk Global Positioning System.
Di situ tercatat keliling Bumi adalah 40.075,071 km. Artinya PRRHITUNGAN AL BIRUNI AKURAT ! Hy beda digit desimal yg artinya meleset cuma <1 %, itu krn Al Biruni melakukannya 11 abad yg lalu.
Uniknya lagi, saat keliling bumi dihitung scr melintang dgn poros Utara-Selatan hasilnya adalah 40.007,86 km. Ada selisih 67,211 km, artinya Bumi agak lonjong sedikit namun hal ini tdk akan kentara dilihat mata.
Kalau bumi ini DATAR, sdh jelas perhitungan dgn trigonometri ini tdk mungkin dilakukan oleh Al Biruni.
Wallahu 'aklam bissawab.
Aliran bumi datar tentu gak yakin sm ilmuan muslim (Al Biruni) namun lbh pro kpd konspirasi Eric Dubai.
Sayangnya malah sd hr ini gak ada standar angka apapun scr fisika utk nyatakan bumi DATAR.
Silakan ukur sendiri dgn format fisikawi dan umumkn hasilnya pd dunia bhw bumi itu DATAR......
Referensi:
Kompas.com