▪️Oleh : Boy Paskand Putra Figur
▪️Editor : Putra Figur
Kota Pariaman - Apabila kita berdiri di bibir pantai gandoriah dan menatap ke tengah lautan, Tampaklah keindahan Pulau angso duo Dengan kerimbunan pohon nyiurnya yg melambai, seolah memanggil kita untuk datang mengunjungi.
Mungkin Di Luar Kota Pariaman Belum Begitu banyak yg tahu, kenapa pulau yg indah tersebut harus di namakan pulau angso Duo ?, Dari mana nama tersebut di ambil ?, Ternyata Nama Pulau Angso Duo Berkaitan Dengan Dua Orang Ulama Yg sangat Berjasa Dalam Menyebarkan Agama Islam di Pesisir Pantai barat Sumatera barat Dimasa Silam.
Kami teringat sebuah pantun yg dulu sering di dendangkan Bunda ketika Mau tidur:
"Pulau Pandan Jauh Ditangah,
Di baliak Pulau Siangso duo,
Hancua badan di Kanduang Tanah,
Budi baiak Takana Juo.."
Baca Juga:
Itulah Pulau Angso Duo, Yg terlihat jelas di bibir pantai gandoriah.., Pulau ini dapat dicapai dalam waktu 15 menit, dengan menggunakan perahu atau Speedboat. Tak perlu bingung untuk membeli tiket karena dapat dibeli di Syahbandar Kota Pariaman yang terletak di muara pantai Pariaman dekat dengan kapal-kapal sebagai alat transportasi yang akan membawa anda ke Pulau ini. Harga Tiketpun sangatlah murah yang juga telah termasuk Asuransi Kecelakaan Jasa Raharja.
Untuk mengunjungi Pulau angso duo, Kita Juga bisa menyewa 'biduk' (perahu) yg biasanya sekitar 40 ribuan hingga 45 an. Sesampainya di pulau angso duo anda akan disuguhkan dengan keindahan pemandangan yg begitu fantastis, Keindahan Bibir pantai Gandoriah Dan Pantai cermin akan terlihat dari sini.
Selain Destinasi wisata umum, Pulau angso duo Juga bisa di jadikan destinasi Wisata Religius, Yakni berziarah, Karna makam salah seorang Panutan Yg ikut berjasa dalam menyebarkan agama Islam di Sumatera Barat Ada di pulau ini. Beliau Adalah 'Katik Sangko', ada juga Pengunjung yg menyebut Makam Beliau 'Kuburan Panjang', karna memang makam katik sangko Berukuran Panjangnya 4,5 Meter.
Konon Menurut Masyarakat Pesisir pantai pariaman, Nama Pulau Angso Duo diambil dari sejarah kedatangan Dua orang Yg sangat berjasa menyebarkan agama islam Diranah pesisir barat sumatera barat yg menyinggahi pulau Ini, Dan salah satunya di makamkan di pulau ini, yaitu Katik sangko.
Dikutip Dari catatan naskah aksara jawi hasil transliterasi dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 'Addriyetti Amir' dan disunting oleh 'Sudarmoko' di buku PUITIKA Edisi Khusus Agustus 2001, Katik Sangko merupakan pengawal perjalanan Syekh Burhanuddin yang diperintah Syekh Abdulrauf as Singkili (guru dari Syekh Burhanuddin) dari Aceh kembali ke Ranah Minang. Bertujuan menyiarkan Agama Islam pada tahun 1070 Hijriah atau 1689 Masehi.
Katik sangko di sebut-sebut juga kerabat dekat syekh burhannuddin ulakan, Beliau bersama-sama kembali ke kampung halaman dalam waktu dua kali periode dengan jumlah rombongan hulu balang (pendekar) yang berbeda pula.
Kepulangan pertama gagal hingga yang kedua kali berhasil, melawan kelompok ahli sihir. Bahkan sempat Berhadapan dengan Pasukan Basa Nan Ampek (masyhur 4 orang) yaitu Kilik-kilik Jantan, Gaga Tangah Padang, Jin Paneh dan Wama. Sebelum mendarat ke pesisir Pariaman, Syekh Burhanuddin dan Katik Sangko terlebih dahulu berlabuh di Pulau Angso duo.
Baca Juga:
Didapati Keterangan Dari Masyarakat Pariaman, Nama Pulau Angso Duo merupakan lambang atau simbol dari dua tokoh Ulama berseragam jubah putih (syekh burhannuddin & Katik sangko) yg datang ke pulau ini. Masyarakat Pariaman kemudian mengabadikan pulau bertuah tersebut sebagai pulau kiramat nan sati dengan sebutan Pulau Angso Duo.
Pada Sumber lain Kami juga menemukan Nama lengkap Katik Sangko Adalah Katik Majo Lelo, Beliau menyebarkan Islam pertama kalinya di gunung Sangku. Agama yang beliau sebarkan Bersama Syekh Buhannuddin Hingga Saat Berkembang pesat Hingga Kepenjuru Ranah Minang.
Referensi:
▪️Web resmi Pemko. Pariaman
▪️Eviidrawanto.com
▪️'Addriyetti Amir ' Dalam PUITIKA Edisi Khusus Agustus 2001