Type Here to Get Search Results !

PIKEK BALAM JO BALAM, PIKEK PIPIK JO PIPIK

Adat Istiadat - Judul diatas di ambil dari pepatah undang- Undang Adat Minangkabau. yg mana Telah jadi pedoman Orang Minang dalam menjalankan kehidupan Bersosial Di tengah Masyarakatnya. Kata Petuah Diatas jika Di cerna Berhubungan Dengan anjuran 'Malatakkan Sesuatu Pado Tampeknyo'.

'Pikek Balam Jo Balam, Pikek Pipik Jo Pipik' Bisa dipakaikan Dalam Musyawarah Dan Mufakat Yg mana 'Mufakat' adalah salah satu inti Demokrasi yg sudah lama mewarnai system adat istiadat Masyarakat Minang. 'Pikek Balam Jo Balam' Bisa Di letakan Sebagai Kiasan Atau Peranan Niniak Mamak dalam Bermusyawarah. Suatu Mufakat Yg hanya bisa di hadiri oleh Niniak mamak, Penghulu, Perangkat nagari, Urang Tuo jo Cadiak Pandai, Termasuk alim ulama. Musyawarah ini tidak melibatkan Kemenekan Ataupun urang sumando.

Niniak Mamak, Sumando dan kemenekan di minangkabau mempunyai Tempat tersendiri yg kadangkala Ada Masanya tak Mesti di 'Baurkan' Dalam Mufakat, Itulah Salah Satu Makna Yg disebut pikek balam jo balam. Sebaliknya Ada juga Suatu Hal Yg mesti Di musyawarahkan Niniak Mamak Yg Harus melibatkan semua peranan dalam nagari, Di perlukan Kehadiran Rang Sumando, Kemenakan dan Bundo kanduang. Biasanya Hal ini Adalah ketika memusyawarahkan jajak pendapat para niniak mamak di hadapan Rang sumando, kemenakan Dan Bundo kanduang. 'Mancari Bulek nan Sagolek, Picak nan Salayang'. Apabila Semua sudah setuju, Maka 'Kok Bulek lah buliah di golekkan, kok Picak Lah bisa di layangkan'.., Maknanya suatu rencana yg telah di sepakati bersama Akan Di laksanakan Sesuai Rencana Yg telah Di ancang-ancang Dalam Musyawarah Tadi, 'Lah Bulek ayie kapambuluah, Lah Bulek Kato Jo Mufakat..'.

Pernah di tulis di sebuah blog Dari Orang Yg Kontra tentang System Adat istiadat Minangkabau yg demokratis, Katanya "Tak Bisa mengatakan Minangkabau Memakai system Demokrasi Dalam Adat Istiadatnya, itu tak benar... Katanya demokrasi, lantas kenapa dalam Bermusyawarah Ada Terdapat pemisahan Jajak pendapat antara niniak mamak jo sumando Serta kamanakan ??, Harusnya semenjak Keputusan Di buat Harus jajak pendapat dulu kepada semua Elemen masyarakat yg ada dalam Nagari..".

Untuk Menjawabnya Tentu Kita Buka Dulu Wacana Sebagai Studi Perbandingan Dengan System pemerintahan Negara-Negara Demokrasi Yg ada Di dunia. Kenapa Gedung DPR / MPR hanya di hadiri oleh wakil rakyat Bukan Seluruh rakyatnya ???.

Peranan Niniak Mamak Dan Penghulu Di ibaratkan sebagai Wakil Rakyat Di Sidang Perlemen. Karna Niniak mamak Juga penghulu adalah Suara Dari Kaumnya, Di tuakan Oleh 'Kaum Sasuku'nya. Itulah di sebut Pikek balam Jo balam.

▪️Oleh : Boy Paskand
▪️Editor : Sutan Mudo Syafrizal

Refernsi:
▪️'Tambo alam minangkabau'
▪️Syftizal 'Minangkabau dan petuahnya' ( vrsi PDF)


Promo



 


Kunjungi Juga: