Limpato, Sei Sarik VII Koto - Perhelatan pesta 'layang-layang' di kecamatan tujuah koto sei sarik , enam lingkuang pakandangan, serta kecamatan disekitarnya memberikan kepuasan tersendiri bagi peminatnya, kenapa tidak??, sudah hampir satu tahun lebih pesta layang-layang ini rutin di selenggarakan secara bergiliran di setiap desa dan kenagarian yang ada dalam kecamatan.
Dalam kecamatan tujuah koto sei sarik sendiri sudah menjadi rutinitas
rutin mingguan bagi para pecandu 'pereh layang-layang ' ini. Apabila
kita menelusuri jalan-jalan perkampungan yang ada dalam kecamatan ini,
seperti limpato, kayu maranting, sungai ibur , kayu balam , labuah dan
desa bisati, akan kita temui para warga yang tengah asyik membuat dan
mendekorasi layang-layang mereka dengan berbagai hiasan-hiasan unik
bermacam ragam.
tak hanya itu,.. pembicaraan di warung-warung kopi dan pos-pos ronda
juga tak lepas dari percakapan tentang berlayang-layang. begitu
antusiasnya peminat layang-layang ini di seisarik tujuh koto, sehingga
mereka rela mengorbankan waktu istirahat mereka dimalam hari untuk
merevasi layang-layang mereka hingga pagi hari.
Lantas apakah setiap pesta perlombaan layang-layang yang mereka ikuti
dua kali seminggu itu hadiahnya seimbang dengan kerja keras mereka yang
setiap malam merevarasi layang-layang mereka??
" tentu saja tidak..." jawab Manto, salah
seorang pemuda yang berasal dari kayu maranting, limpato. "ini adalah
masalah hobi dan seni, disamping itu untuk daerah kayu maranting juga,,
dengan di ikut sertakannya layang-layang kami di setiap perlombaan
'pereh', berarti kita sudah memperlihatkan pada desa yang lain, kalau
kita di kayu maranting selalu ikut berpartisipasi dalam kegiatan seni
dan perlombaan apapun di kecamatan ini, karna layang-layang kami di
daftarkan atas nama kayu maranting, bukan per orangan..,, kalau
hadiahnya agak gede, bisa buat tambah khas pemasukan korong,,, kalau tak
dapat hadiah terpaksa uang kami yang bayar pendaftaran dan segala biaya
di perlombaan nanti..." tutur manto panjang lebar.
Hal senada juga di sampaikan ajo celek, salah seorang dari
golongan peserta layang-layang asal sungai ibur yang kami temui di
lokasi itu,
" pesta layang-layang pada musim ini memang sangat diminati
oleh semua kalangan masarakat yang ada di kecamatan tujuah koto saat
ini. itu terbukti dengan dihadirkannya bapak bupati padang pariaman
beberapa bulan yang lalu pada pesta lomba layang-layang besar-besaran di
sungai sariak ., di samping itu, pesta layang-layang di musim ini lebih
seru dan bertahan lebih lama ketimbang musim tahun-tahun sebelumnya..."
Tak tanggung-tanggung, ajo celek, manto dan beberapa orang peserta
layang-layang lainnya ber agumentasi agar pesta layang-layang ini di
jadikan sebuah aset dan budaya pariwisata daerah, juga sebagai kesenian
orang pariaman.
" karena perlombaan layang-layang seperti yang kita
punya ini hanya ada di pariaman. dan mungkin tak akan pernah di temui
di kabupaten lain..." ucap ajo celek begitu bersemangat.
Semoga saja bapak bupati padang pariaman beserta instansi terkait yang
menangani tentang pemberdayaan pariwisata dan budaya di kabupaten,
mendengarkan suatu usulan dari komonitas seni layang-layang ini.
(boy paskand)